Rabu, 01 Oktober 2014

Sistem Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Sebagaimana kita ketahui pembelajaran merupakan serangkaian aktivitas yang telah di desain untuk mempermudah interaksi dalam proses belajar mengajar yang mana nantinya akan memberikan output ke suatu perubahan perilaku yang lebih baik atau ke arah positif . Tidak sedikit desain pembelajaran memiliki sifat dan komponen yang kompleks, sehingga disetiap perubahan zaman dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi desain pembelajaran sangat dibutuhkan untuk mempermudah pemahaman pada saat proses belajar mengajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu di dalam dunia pendidikan juga diperlukan sebuah pembelajaran sistem untuk menghasikan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena sumber daya manusia ini sangat dibutuhkan oleh setiap bangsa dan Negara untuk tetap bertahan dan melanjutkan pembangunan-pembangunan disetiap waktu yang penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu hubungannya sistem dalam dunia pembelajaran sangatlah erat. Dengan demikian sebelum mempelajari dan meneliti desain pembelajaran khususnya dalam pendidikan bahasa arab alangkah baiknya memulai untuk memahami betul ruang lingkup sistem pembelajaran baik teori, pendekatan dan implikasi ataupun uji coba dalam merencanakan desain pembelajaran terutama bahasa arab yang sangat dikenal sulit. Sehingga dengan mengenal istilah dan pengantar  sub materi dalam  Desain Pembelajaran Bahasa Arab ini diharapkan calon guru/dosen dan guru/dosen mampu  memudahkan, menarik, dan menyenangkan, sehingga peserta didik tidak jenuh untuk mempelajarinya.

1.2        Rumusan Masalah
Setelah menelaah dan menganalisa dari paparan latar belakang di atas maka dapat di tarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud sengan teori sistem?
2. Apa yang dimaksud dengan pendekatan sistem?
3. Bagaimana pembelajaran sebagai sebuah sistem?

1.3      Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalh di atas adalah sebagai berikut:
1.      Mahasiswa dan dosen bisa memahami pengertian dari teori system.
2.      Mahasiswa dan dosen sama-sama menguasi dan memahami pendekatan system.
3.      Mahasiswa dan dosen mampu memahami pembelajaran sebagai sebuah system.

1.4         Manfaat  Makalah
1.         Manfaat Teoritis
Kegunaan secara teoritis dari penyusunan makalah ini, diharapkan dapat menjadi pegangan bagi mahasiswa calon pengajar lainnya yang akan  terjun dalam perkembangan ilmu pendidikan dan keguruan, khususnya dalam hal ini berkaitan erat dengan mata kuliah Desain Pembelajaran Bahasa Arab  pada jurusan Pendidikan Bahasa Arab.
2.         Manfaat Praktis
Diharapkan dari hasil pembuatan makalah ini bisa bermanfaat bagi:
a.                   Penyusun
         penyusunan ini diharapkan dapat  menambah wawasan dan pengetahuan yang berguna bagi penyusun dalam bidang Ilmu pendidikan terutama mengenai Desain Pembelajaran Bahasa Arab pada pemahaman tentang Teori Sistem Pembelajaran Bahasa Arab.
b.                  Program Studi Bahasa Arab
Menjadikan masukan serta tolok ukur terhadap pengembangan Desain Pembelajaran Bahasa Arab yang efektif dan optimal yang ada pada masing-masing zaman dan lingkungan pendidikan baik dari tingkat taman kanak-kanak maupun sampai menengah ke atas (SMA),  bahkan perguruan tinggi, sebagaimana nanti kita akan turun menjadi calon dan guru atau dosen yang professional.
c.            Akademik
   Pembuatan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi UIN MALIKI MALANG, khususnya Program Jurusan Pendidikan Bahasa Arab untuk menanam calon guru yang profesional dan bijaksana dalam menghadapi di segala macam perubahan zaman dan situasi kondisi lingkungan pendidikan khususnya serta Pembelajaran Bahasa Arab.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian teori Sistem
Teori umum system beranjak dari assumsi , bahwa hukum-hukum dan konsep-konsep umum membentuk fundasi berbagai bidang keilmuan, seperti; Geologi dan Biologi mendasari Ilmu Kealaman; Ekonomi dan Fisiologi mendasari Ilmu social. Hukum-hukum atau prinsip-prinsip tersebut digunakan untuk memadukan ilmu pengetahuan.
Orang yang pertama mengemukakan Teori Sistem adalah seorang ahli biologi yang bernama Bartanlafly, yang mulai menulis tentang teori system umum pada tahun 1920 dan terus dilanjutkan sampai tahun 1972. Ia menyatakan bahwa pengertian bagian-bagian tidak cukup untuk memahami hubungan antara bagan-bagan itu. Teori system adalah suatu lapangan logika matematika yang berguna merumuskan prinsip-prinsip umum yang digunakan terhadap system pada umumnya yang digunakan terhadap system pada umumnya. Pada tahun 1930 Henderson menyarankan konsep system umum.
Suatu system merupakan suatu rangkaian interelasi, interaksi, interdependensi antara bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang mempengaruhi keseluruhan.  Menurut pendapat yang lain suatu system adalah suatu keseluruhan yang meliputi sejumlah komponen atau bagian-bagian yang saling berinterelasi dan berinteraksi satu sama lain dalam keseluruhan itu untuk mencapai tujuan tertentu.
Teori system berkenaan dengan perkembangan suatu kerangka yang sistematis dan teoritis untuk membentuk hubungan-hubungan yang umum dari dunia empiric. Jadi teori system umum mencari hubungan antara bermacam ragam sistem dengan cara menemukan hukum-hukum yang berlaku bagi semua system bersangkutan. Dengan demikian akan terjalin komunikasi antara berbagai disiplin ilmu. Teori ini pada hakikatnya sama dengan studi interdisipliner, dimana batas-batas ilmu diterobos dan menghindarkan adanya pertentangan antara ilmu-ilmu bersangkutan.
Pendekatan ini akan mempermudah kita untuk memahami dan menganilis berbagai disiplin ilmu melalui gejala yang kompleks dan dinamik. Pendekatan yang lainya adalah “Fungsionalisme” yakni studi terhadap kehidupan social dan cultural yang beranjak dari keseluruhan atau system. Teori  system umum dan fungsionalisme merupakan kerangka teoritik untuk mempelajari organisasi.
Silverman mengemukakan bahwa ada tiga teori system yakni ; (1) Sistem Tertutup, (2) Sistem Setengan Terbuka dan, (3) Sistem Terbuka. Dasar pengajuan konteks hubungan antara organisasi dan lingkungan.
a.       Sistem tertutup
System tertutup berarti system tidak punya hubungan atau tidak saling pengaruh mempengaruhi dengan lingkungan. System tidak menerima stimulus, atau informasi masukan yang bersumber dari lingkungan. Dengan demikian suatu system tidak mengalami perubahan, atau dengan kata lain bersifat statis,tidak adaptif.
Berdasarkan teori ini, suatu system hanya bersandar pada masukan dari system itu sendiri, dan hanya memproses dan memproduk siapa- apa yang telah diprogram oleh system. Suatu organisasi yang menganut teori ini ;tidak memperhatikan tuntutan permintaan, masalah-masalah yang ada di lingkungan. Pola pembuatan keputusan mengenai program bersifat mikro, artinya berpikir dalam kerangka system itu sendiri.
b.      Sistem Setengah Terbuka
Menurut teori ini, ada beberapa komponen system yang dapat berinteraksi dengan lingkungan, sehingga komponen-komponen tersebut dapat mengadakan perubahan dan agak dinamik, sedangkan komponen-komponen lainya tetap statis.


c.       Sistem Terbuka.
Menurut teori ini, suatu system terbuka adalah yang terbuka terhadap stimulus-stimulus yang bersumber dari lingkungan. Komponen input, proses, produk dapat mengadakan adaptasi dan interaksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan terjadinya perubahan, baik pada suatu pada komponen maupun system secara keseluruhan. System demikian bersifat dinamis.
Suatu organisasi yang berdasarkan pada teori ini senantiasa mengalami perubahan, penyesuaian dan berkembang dengan cepat, misalnya hubungan antara system pendidikan dan ekonomi, social dan aspek-aspek sosio kultur lainya.
Suatu organisasi sewajarnya menggunakan system terbuka, yang berarti dapat di pengaruhi oleh lingkunganya. Organisasi adalah bagian dari pada kehidupan sosio kultural, suatu lingkungan yang kompleks. Karena itu, merupakan man made system, melibatkan semua orang untuk berperan serta mencapai keuntungan, baik individu maupun organisasi. Hubungan antara insani, pembuatan keputusan ,dan pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan banyak variable, organisasi bergerak atas dasar tugas, proyek atau program, bukan atas dasar departementalisasi sebagaimana pada organisasi yang menganut pola lama.[1]

2.2  Pendekatan Sistem
Dewasa ini pendekatan sistem (system approach) dipandang merupakan salah satu pendekatan logis dan analitis terhadap berbagai bidang. Suatu sistem pada dasarnya merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Dengan mengidentifikasi tujuan, dapatlah dianalisis komponen yang terdapat pada sistem itu, serta bagaimana hubungan dan interaksi yang efektif.[2]
Cara menanggulangi masalah mencapai tujuan yang merangkum cirri-ciri sistem sebagai polanya disebut orang pendekatan sistem (Systems approach).[3]
Pendekatan sistem adalah suatu sistem yang berupa proses. Tujuannya adalah memecahkan suatu masalah atau mengatur dan mengarahkan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Komponen-komponennya adalah langkah-langkah kegiatan yang terpadu secara integral dalam suatu ikatan yang erat hubungannya dan saling menunjang satu sama lain.[4]
Roger Kaufman merumuskan pendekatan sistemnya sebagai berikut:[5]
1.   Tentukan masalah berdasarkan analisis kebutuhan.
2.   Tentukan syarat-syarat bagi pemecahan masalah yang dapat diterima dan rumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah.
3.   Pilih cara pemecahan masalah yang terbaik dari sejumlah alternatif.
4.   Laksanakan cara pemecahan masalah yang telah dipilih.
5.   Nilai efektivitas cara pemecahan masalah yang telah dipilih dan dilaksanakan.
6.   Perbaikan langkah-langkah terdahulu di mana perlu.

Secara ringkas, inti pendekatan sistem ialah:[6]
I.                   Perumusan Masalah
II.                Pengembangan Cara Memecahkan Masalah
III.             Evaluasi
Masing-masing langkah atau komponen ini merupakan suatu sub-sistem. Dengan kata lain, masing-masing langkah ini adalah suatu sistem pula. Sebagai suatu sistem, masing-masing langkah ini juga mempunyai komponen-komponen pula, yang masing-masingnya merupakan suatu sub-sistem pada tingkat yang lebih rendah. Hal ini Nampak nyata, misalnya, pada pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Instrucional Development Institute dan dikenal orang dengan sebutan IDI Model.[7]
Penjabaran yang lebih terperinci dari pendekatan sistem menurut IDI Model ini tercermin pada table berikut ini:[8]

I.                   PERUMUSAN MASALAH
1.      Penentuan Masalah
●Analisis Kebutuhan
●Penentuan Prioritas
●Rumuskan Masalah
2.      Analisis Latar
●Ciri-ciri Siswa
●Kondisi (Hambatan 2)
●Sumber Daya

3.      Pengaturan Pengelolaan
●Tugas Tanggung Jawab Jadwal/ Batas Waktu





II.                PENGGABUNGAN CARA PEMECAHAN MASALAH
1.   Penentuan Tujuan Instruksional
●Tujuan Akhir
●Tujuan Antara
2.   Penentuan Metode
●Belajar
●Mengajar
●Media
3.      Pembuatan Propotif
●Bahan-bahan Pengajaran
●Alat Evaluasi



III.       EVALUASI
1.  Uji Coba Prototipa
●Pelaksanaan Uji Coba
●Pengumpulan Data
●Evaluasi
2.     Analisis Hasil Uji Coba
●Tujuan Instruksional
●Metode
●Teknik Evaluasi

3.      Pemantapan/ Pengulangan Langkah-langkah Terdahulu
●Kecam Bina
●Putuskan
●Laksanakan





Sebagaimana komponen-komponen pada sistem-sistem lain, komponen-komponen pendekatan sistem pun berkaitan erat satu sama lain, saling berinteraksi, saling pengaruh mempengaruhi dan saling membutuhkan satu sama lain (saling ketergantungan). Hal ini dapat dilukiskan dengan skema berikut:[9]
Perumusan Masalah
Pengembangan Cara Memecahkan Masalah
Evaluasi
 






Karena adanya interaksi dan saling ketergantungan antara masing-masing komponen, kegagalan salah satu komponen untuk berfungsi dengan baik akan menimbulkan hambatan bagi komponen-komponen lainnya. Dengan demikian, agar pendekatan sistem dapat mencapai tujuannya dengan sempurna, semua komponen atau sub sistem-sub sistemnya harus berfungsi baik dan saling menunjang satu sama lain. Hal ini tidak berbeda dengan komponen-komponen  tubuh manusia. Agar tubuh manusia dapat hidup sehat dan dapat menunaikan tugas-tugas hidupnya, semua komponen yang vital dari tubuh itu harus berfungsi dengan baik dan saling menunjang satu sama lain. Bila salah satu rusak atau sakit, yang lain akan terganggu.[10]
Selain ciri-ciri tersebut, pendekatan sistem juga mempunyai ciri lain, yaitu di dalam dirinya berlangsung serangkaian proses. Masing-masing proses ini ditandai dengan masuknya input, berlangsungnya suatu proses transformasi (throughput), dan keluarnya output. Seperti diterangkan di muka, hal ini dapat dilukiskan dengan skema berikut:[11]
Proses transformasi
input                                                    Output

Output dari suatu proses akan menjadi input bagi proses yang lain. Dengan demikian, rangkaian proses pada pendekatan sistem, secara skematis dapat dilukiskan sebagai berikut:[12]
Perumusan Masalah
Pengembangan Cara Pemecahan Masalah
Evaluasi
                                                                                                       


Pada skema di atas nampak bahwa hasil (output) perumusan masalah menjadi input bagi proses pengembangan cara-cara memecahkan masalah. Dan hasil usaha mengembangkan cara pemecahan masalah menjadi input bagi langkah evaluasi.[13]
Sebagaimana dibicarakan di muka, selain hal-hal tersebut di atas, ciri lain yang amat penting dari suatu sistem ialah adanya fungsi control untuk menjaga mutu prestasinya. Untuk menjaga agar mutu hasil dari masing-masing proses dalam sistem itu  selalu memuaskan, maka pada setiap sistem terdapat proses umpan balik, yang memberitahukan apakah hasil (output) suatu prose situ memuaskan atau tidak. Keterangan mengenai mutu output ini akan menjadi dasar pertimbangan untuk mengubah/ memperbaiki input pada proses. Dengan kata lain, bila mutu output dari suatu proses mengecewakan, maka segera setelah ini diketahui (lewat proses umpan balik) akan dilakukan koreksi terhadap proses atau inputnya. Pada pendekatan sistem fungsi control ini dilakukan oleh proses evaluasi.[14]
Evaluasi
Pengembangan Cara Pemecahan Masalah
   Secara skematis pemberianumpan balik ini dapat dilukiskan sebagi berikut:[15]
Umpan Balik
 









2.3  Pembelajaran sebagai Sebuah Sistem
Sebagaiman kita ketahui pembelajaran sebagai sebuah system terdiri dari dua komponen yakni Pembelajaran dan system. Oleh karena itu dari komponen- komponen itu mengandung makna sebagai berikut:
1.            Pembelajaran
Undang-undang system pendidikan nasional no20 tahun 2003 menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Berdasarkan konsep tersebut dalam tata pembelajaran terkandung dua kegiatan yaitu belajar dan mengajar yang mana kegiatan ini memberikan upaya kepada peserta didik agar berkembang potensi intelektual yang ada pada dirinya.
2.            Sistem
Sedangkan system adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen, komponen-komponen atau unsure-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak yang saling membantu untuk mencapai suatu output yang baik.[16]
Dari uraian diatas jika digabungkan menjadi system pembelajaran memberikan makna kombinasi terorganisasi yang meliputi unsure-unsur manusiawi,material ,fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinterkasi untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan definisi tersebut yang di maksud unsur-unsur manusiawi  adalah peserta didik, pendidik pustakawan, tenaga administrasi, dan pihak-pihak yang terlibat dalam keberhasilan proses pembelajaran. Sedangkan yang dimaksud unsur-unsur material bahan-bahan pelajaran, termasuk di dalamnya media pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Unsur-unsur fasilitas dan perlengkapan system pembelajaran seperti ruang kelas, computer, penerangan, audio visual. Unsure-unsur prosedurnya seperti strategi dan metode pembelajaran, jadwal pembelajaran, pelaksanaan evaluasi. Dengan demikian calon guru dan guru mampu mendesain pembelajran yang terdiri dari semua komponen unsure tersebut.[17]
Unsur-unsur ini memiliki sifat saling ketergantungan antara satu dengan yang lainya dalam mencapai suatu tujuan. Suatu system pembelajaran dikatakan berhasil jika tujuan pembelajaranya tercapai. Siswa adalah subjek belajar yang mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, tujuan utama system pembelajaran yaitu keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan.
Dalam kegiatan proses pembelajaran terdapat ciri-ciri system yaitu:
1.      Pembelajaran adalah kegiatan yang memiliki tujuan yaitu membelajarkan siswa.
2.      Proses pembelajaran yang merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen.
Dari ciri-ciri tersebut system dalam pembelajaran memiliki fungsi kegunaan sebagai berikut:
1.      Memiliki sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang dihadapi.
2.      Guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan sumber dan fasilitas yang ada.[18]

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran sebagai Sebuah Sistem merupakan proses interaksi antara guru,peserta didik, dan lingkunganya untuk mencapai tujuan tertentu yang mana didalamnya terdapat saling keterkaitan antara unsur-unsur atau komponen-konponen dalam pembelajaran. Dari semua komponen dan unsur-unsur tersebut sangat  dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu; factor guru, siswa, sarana prasarana, dan lingkungan. Dalam menjalankan pembelajaran sebagai sebuah system, tidak menutup kemungkinan terdapat masalah yang muncul diantaranya; arah, evaluasi, isi dan tujuan, metode, dan hambatan.




BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari Uraian yang telah dipaparkan di atas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Sistem merupakan satu kesatuan yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur sedangkan teori system itu mengabungkan antara system yang satu dengan yang lain (bermacam ragam) dengan cara menemukan kesesuaian dalam ketentuannya yang berlaku bagi semua system yang bersangkutan. Teori system terbagi atas tiga macam yaitu system tertutup, setengah terbuka dan terbuka.
2.      Pendekatan Sistem adalah suatu sistem yang berupa proses. Tujuannya adalah memecahkan suatu masalah atau mengatur dan mengarahkan usaha untuk mencapai suatu tujuan.secara ringkas komponen-komponen didalamnya ada perumusan masalah, pengembangan cara memecahkan masalah, evaluasi.
3.      Pembelajaran sebagai Sebuah Sistem merupakan proses interaksi antara guru,peserta didik, dan lingkunganya untuk mencapai tujuan tertentu yang mana didalamnya terdapat saling keterkaitan antara unsur-unsur atau komponen-konponen dalam pembelajaran.
3.2  Saran
Sebagai calon guru dan guru yang profesional hendaknya memahami dan mengetahui apa sumber permasalahan yang di hadapi serta penyelesaian dari permasalahnya. Salah satunya dengan  memahami dan mengaplikasikan dasar materi ini. Sebagai guru masa depan janganlah hanya berpatokan dengan gaji yang di terima melainkan juga memperhatikan tujuan sebagai guru untuk mengentaskan sesuatu yang belum di ketahui oleh  peserta didik sebagai penerus anak bangsa.jadi sebelum terjun dalam dunia guru sudah di siapkan dengan mematangkannya saat ini, terutama dalam mendesai suatu pembelajaran bahasa arab. Yang mana di awali dengan pemahaman dasar materi Desain Pembelajaran Bahasa Arab ini. 


4.       
DAFTAR PUSTAKA

1.      Hamalik,Oemar.1991. Perencanaan dan Manajemen Pendidikan.Bandung; Mandar Maju
2.      Sadiman,Arif Sukadi, Sudjarwo & Radikun.1989.Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta; Medyatama Sarana Perkasa.
3.      Ali,Muhammad.1987.Guru dalam proses belajar mengajar.Bandung; Sinar Baru.
4.      Krisdaning217.blogspot.com/2012/03/kajian-pembelajaran-sebagai-sebuah.html
5.     Reni12395.blogspot.com/2013/02/pembelajaran-sebagai-sistem.html
6.      www.slideshare.net/hamsajah/pembelajaran-sebagai-suatu-sistem.



[1] Oemar Hamalik.Perencanaan dan Manejemen Pendidikan.Hlm 7
[2] Drs. H. Muhammad Ali. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Hlm, 29.
[3] Arief Sukadi Sadiman, Sudjarwo S, Radikun. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Hlm, 18.
[4] Ibid.
[5] Ibid. Hlm, 23.
[6] Ibid. Hlm, 18.
[7] Ibid. Hlm, 19.
[8] Ibid. Hlm, 19-20.
[9] Ibid. Hlm, 20.
[10] Ibid. Hlm, 21.
[11] Ibid.
[12] Ibid.
[13] Ibid. Hlm, 21-22.
[14] Ibid. Hlm, 22.
[15] Ibid.
[16] Krisdaning217.blogspot.com
[17] Reni12395.blogspot.com
[18] www.slideshare.net

1 komentar: