Selasa, 07 Oktober 2014

Oase Dakwah "Mengenal Diri Sendiri"


'Oase Dakwah'
Penyejuk Hati Penggugah Jiwa

Edisi 13 Dzulhijjah 1435 H
Selasa, 7 Oktober 2014 M
Mengenal Diri Sendiri

Saat para remaja sibuk mencari jati diri mereka untuk menjadi si A dan si B  karena pengaruh iklan, sinetron, majalah remja, maupun media lainnya, perenungan yang dalam terhadap pengaruh-pengaruh tersebut sangat penting dilakukan. Kita semua telah diberi pengarahan oleh agama dengan mengenal diri sendiri agar tidak terjebak pada sesuatu yang sia-sia, sebagaimana sebuah hadits qudsi, “Kalau kita kenal diri sendiri maka kita akan mengenal tuhan kita”.

Apabila kit benar-benar mengenal diri secara totalitas (bukan asal mengucapkan), maka kita akan memperlakukan diri semksimal mungkin sesuai dengan kodrat dan hak kita. Namun, bagi remaja yang apatis akan mengatakan, “ Saya adalah saya, dan saya percaya Tuhan.” Selesai! Apakah yang seperti itu dibenarkan ? tentu saja tidak. Sebab, hampir mayoritas remaja mengetahui tentang dirinya dan Tunannya. Hanya saja, hal tersebut hanya bersifat verbal, yaitu dilaksankan dalam kesehariannya
Sebagai remaja muslim, seharusnya memaksimalkan proses pencarian jati diri yang lebih mengarahkan pada hak dan kewajiban. Yakni, cara kita mengenali tubuh dan fungsinya sekaligus mengarahkan pada hal-hal yang positif dan baik dalam konteks agama, misalnya makan makanan yang halal dan baik agar kebutuhan batiniah kita terhindar dari hal-hal tercala. Hal ini sangat penting untuk usia-usia remaja. Sebab, pada masa yang akan datang, tantangan hidup jauh lebih dahsyat daripada yang dirasakan sekarang. Kit juga harus terbiasa memprioritaskan diskusi agama ketimbang hanya ngobrol dengan topik yang itu-itu saja, bahkan terkadang topik yang dibicarakan sesuatu yang belum waktunya untuk dibicarakan. Hal inilah yang seharusnya dirubah.


Selain itu, makna yang tak kalah penting yang mesti kita lakukan ialah menghargai diri sendiri serta menghormati orng lain maupun makhluk lainnya dengan membangun interaksi sosial sekaligus menjadi teladan yang baik dan arif, sehingga orang tertarik untuk menirunya.

Idealnya, remaja muslim meneladani dan meniru Rasulullah SAW. Par sahabat, dan salafus shalih lainnya agar benar dan sejalan dengan semua yang tercantum dalam agama, yaitu meneladani sifat shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah. Bukannya mencontoh prilaku artis, bintang film, atau model. Namun, pada kenyataannya, remaja saat ini justru lebih senang bergaya seperti orang kaya,bintang artis , film maupun artis idola yang mengarh pada hal-hal yang memungkinkan dan mendekatkan pada kebebasan dan bahkan kepada hal yang dilarang agama, misalnya membeli pakaian-pakaian ala artis dengan harga selangit tanpa memikirkan kerja keras orang tua, membeli gadget disetiap ada keluaran baru yang pasti tak ada hentinya untuk terus diperbaharui, melakukan hal-hal tercela seperti berlaku angkuh, pacaran yang tidak jelas arah dan tidak memperdulikan kehormatan perempuan (bagi laki-laki), terlalu berlebihan berias diri dengan kosmetik-kosmetik mahal (bagi perempuan) dan lain sebagainya, akibatnya mereka terkadang stress bahkan frustasi pada saat semua berbalik 360 derajat dari apa yang sudah diperbua, dan bisa memicu perbuatan-perbuatan buruk lainnya seperti mencuri, berzina, dan bahkan melawan terhadap Orang Tua. Naudzubillah !!

Sungguh sangat ironis sekali apabila melihat para remaja sekarang yang berlaku seperti demikian, maka dari itu sebagai remaja muslim,jauhi sedikit demi sedikit perbuatan-perbuatan yang menjerumuskan pada perbuatan keji dan mungkar dengan kenali diri kita agar benar benar mengenl Tuhan secara totalitas, dan terhindar dari segala perbuat yang buruk .. aamiin...


0 komentar:

Posting Komentar