'Oase Dakwah'
Penyejuk Hati Penggugah Jiwa
Edisi 13 Dzulhijjah 1435 H
Selasa, 7 Oktober 2014 M
Mengenal
Diri Sendiri
Saat para remaja
sibuk mencari jati diri mereka untuk menjadi si A dan si B karena pengaruh iklan, sinetron, majalah
remja, maupun media lainnya, perenungan yang dalam terhadap pengaruh-pengaruh
tersebut sangat penting dilakukan. Kita semua telah diberi pengarahan oleh
agama dengan mengenal diri sendiri agar tidak terjebak pada sesuatu yang
sia-sia, sebagaimana sebuah hadits qudsi, “Kalau kita kenal diri sendiri maka
kita akan mengenal tuhan kita”.
Apabila kit
benar-benar mengenal diri secara totalitas (bukan asal mengucapkan), maka kita
akan memperlakukan diri semksimal mungkin sesuai dengan kodrat dan hak kita.
Namun, bagi remaja yang apatis akan mengatakan, “ Saya adalah saya, dan saya
percaya Tuhan.” Selesai! Apakah yang seperti itu dibenarkan ? tentu saja tidak.
Sebab, hampir mayoritas remaja mengetahui tentang dirinya dan Tunannya. Hanya
saja, hal tersebut hanya bersifat verbal, yaitu dilaksankan dalam kesehariannya
Sebagai remaja
muslim, seharusnya memaksimalkan proses pencarian jati diri yang lebih
mengarahkan pada hak dan kewajiban. Yakni, cara kita mengenali tubuh dan
fungsinya sekaligus mengarahkan pada hal-hal yang positif dan baik dalam
konteks agama, misalnya makan makanan yang halal dan baik agar kebutuhan
batiniah kita terhindar dari hal-hal tercala. Hal ini sangat penting untuk
usia-usia remaja. Sebab, pada masa yang akan datang, tantangan hidup jauh lebih
dahsyat daripada yang dirasakan sekarang. Kit juga harus terbiasa
memprioritaskan diskusi agama ketimbang hanya ngobrol dengan topik yang itu-itu
saja, bahkan terkadang topik yang dibicarakan sesuatu yang belum waktunya untuk
dibicarakan. Hal inilah yang seharusnya dirubah.
Selain itu,
makna yang tak kalah penting yang mesti kita lakukan ialah menghargai diri
sendiri serta menghormati orng lain maupun makhluk lainnya dengan membangun
interaksi sosial sekaligus menjadi teladan yang baik dan arif, sehingga orang
tertarik untuk menirunya.
Idealnya,
remaja muslim meneladani dan meniru Rasulullah SAW. Par sahabat, dan salafus
shalih lainnya agar benar dan sejalan dengan semua yang tercantum dalam agama,
yaitu meneladani sifat shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah. Bukannya
mencontoh prilaku artis, bintang film, atau model. Namun, pada kenyataannya,
remaja saat ini justru lebih senang bergaya seperti orang kaya,bintang artis ,
film maupun artis idola yang mengarh pada hal-hal yang memungkinkan dan
mendekatkan pada kebebasan dan bahkan kepada hal yang dilarang agama, misalnya
membeli pakaian-pakaian ala artis dengan harga selangit tanpa memikirkan kerja
keras orang tua, membeli gadget disetiap ada keluaran baru yang pasti tak ada
hentinya untuk terus diperbaharui, melakukan hal-hal tercela seperti berlaku
angkuh, pacaran yang tidak jelas arah dan tidak memperdulikan kehormatan
perempuan (bagi laki-laki), terlalu berlebihan berias diri dengan
kosmetik-kosmetik mahal (bagi perempuan) dan lain sebagainya, akibatnya mereka
terkadang stress bahkan frustasi pada saat semua berbalik 360 derajat dari apa
yang sudah diperbua, dan bisa memicu perbuatan-perbuatan buruk lainnya seperti
mencuri, berzina, dan bahkan melawan terhadap Orang Tua. Naudzubillah !!
Sungguh sangat
ironis sekali apabila melihat para remaja sekarang yang berlaku seperti
demikian, maka dari itu sebagai remaja muslim,jauhi sedikit demi sedikit
perbuatan-perbuatan yang menjerumuskan pada perbuatan keji dan mungkar dengan kenali
diri kita agar benar benar mengenl Tuhan secara totalitas, dan terhindar dari
segala perbuat yang buruk .. aamiin...
0 komentar:
Posting Komentar