'Oase Dakwah'
Penyejuk Hati Penggugah Jiwa
Edisi 17 Dzulhijjah 1435 H
Minggu, 12 Oktober 2014 M
“Misteri 5
Perintah Dalam Mimpi”
Kisah berikut menceritakan seorang
nabi yang mendapat wahyu berupa 5 perintah yang harus ia
laksanakan, apakah 5 perintah
dalam mimpi tersebut? Berikut kisahnya :
Abu Laits as-samarqandi adalah seorang
ahli fiqih yang terkenal suatu ketika dia pernah berkata : “ayahku pernah
berkata, bahwa perbedaan antara nabi dan rosul. Nabi adalah mereka yang
menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.
Suatu ketika, ada salah seorang
nabi yang menerima wahyu melalui mimpi, pada suatu malam ia bermimpi mendengar
suara yang memerintahkan dirinya :
“Besok engkau harus keluar dari
rumah pada waktu pagi setelah fajar. Engkau harus melakukan hal berikut pada
apa yang engkau hadapi. Pertama yang engkau hadapi hendaklah engkau makan.
Kedua, sembunyikanlah. Ketiga, terimalah. Keempat, jangan engkau putuskan
harapan. Dan yang kelima larilah darinya. Maka pada keesokan harinya, nabi itu
pun keluar dari rumahnya menuju ke arah barat dan yang pertama di hadapinya
adalah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu pun kebingungan, “aku di
perintahkan memakan apa yang pertama aku hadapi, tapi yang ku hadapi saat ini
adalah bukit? Sungguh aneh, sesuatu yang mustahil yang dapat aku lakukan”
gumamnya dalam hati.
Nabi itu kemudian terus berjalan menuju
ke bukit itu dengan tujuan apakah dirinya nanti harus memakan batu-batuan itu?.
ketika dia hampir mendekati bukit itu, tiba-tiba bukit itu mengecil, menjadi
sebesar roti. Dengan sedikit keheranan, nabi itu pun mengambil bukit yang hanya
sebesar roti itu dan memakannya. Bukit itu terasa lezat dan nikmat. Dia merasa
baru kali ini ia menikmati makanan selezat itu, maka ia pun mengucap syukur
“Alhamdulillah”. Kemudian nabi itu meneruskan perjalanannya, di tengah
perjalanan ia melihat sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan ucapan yang ada
dalam mimpinya, agar menyembunyikan apa yang di hadapinya. Nabi itu pun menggali
sebuah lubang dan mengubur mangkuk emas tersebut. Kemudian ia pun beranjak dari
tempat itu untuk melanjutkan perjalanannya, namun beberapa langkah kemudian,
tiba-tiba mangkuk emas tersebut muncul lagi berada di atas tanah. Melihat hal
itu, nabi itu menguburnya kembali.
Namun kemudian mangkuk emas itu
muncul lagi, sampai berulang tiga kali. “aku telah melaksanakan perintahmu”
kata nabi tersebut. Kemudian nabi tersebut meneruskan perjalanannya, dan
membiarkan mangkuk emas itu apabila keluar dari tanah lagi.
Lalu, Ketika dia sedang berjalan,
tiba-tiba dia melihat seekor burung elang mengejar seekor burung kecil. Dan
tiba-tiba burung kecil itu berkata padanya :
“wahai nabi ALLAH tolonglah aku”.
Mendengar rintihan burung itu,
hatinya merasa iba, lalu dia segera menangkap burung itu dan di masukkan ke
dalam bajunya. Melihat hal itu, burung elang itu pun menghampiri nabi tersebut.
“ wahai nabi ALLAH, aku sangat
lapar dan aku mengejar burung itu sejak tadi pagi. Oleh sebab itu janganlah
engkau patahkan harapanku untuk memperoleh rezekiku”. Kata si burung elang.
Nabi itu teringat pesan yang ada
dalam mimpinya, yaitu jangan putuskan harapan. Dia menjadi bingung, namun
akhirnya dia membuat keputusan dengan mengambil pedangnya lalu mengiris sedikit
daging pahanya dan memberikannya ke burung elang itu.
Setelah mendapat daging, burung
elang itu pun pergi, dan burung kecil yang ada di balik bajunya di lepaskan
kembali.
Setelah itu nabi itu meneruskan perjalanannya
lagi. Tidak lama kemudian ia menjumpai bangkai yang amat busuk baunya. Maka ia
pun bergegas lari dari tempat itu. karena tidak tahan dengan bau busuk bangkai
tersebut.
Dan akhirnya nabi itu telah
menemui 5 peristiwa, maka ia pun kembali ke rumahnya. Pada malam harinya nabi
itu berdoa : “ ya ALLAH hamba telah melaksanakan perintah-MU sebagaimana yang
di perintahkan dalam mimpiku. Maka jelaskanlah apa arti dari semua perintah
itu”.
Dalam mimpi nabi tersebut, ALLAH
SWT berfirman :
“ Pertama, yang engkau makan itu adalah
amarah. Pada mulanya Nampak besar seperti bukit, tetapi pada akhirnya jika
dapat bersabar dan menahannya. Maka amarah itu pun akan menjadi lebih manis
daripada madu.
Kedua, semua amal kebaikan
walaupun di sembunyikan maka akan tetap tampak juga
Ketiga, jika sudah menerima
amanah seseorang janganlah kamu khianat padanya
Keempat, jika orang meminta kepadamu,
usahakanlah untuk membantunya meskipun kau sendiri
harus berkorban.
Kelima, bau bangkai yang busuk
itu adalah ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Maka pergilah dari
orang-orang yang berkumpul membuat ghibah. “ saudara-saudaraku hendaknya kelima
peristiwa itu kita tanamkan dalam diri kita, sebab kelima peristiwa tersebut
sering berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari”. Kata Abu laits as- samarqandi
kemudian.
“Dari kelima peristiwa tersebut
ada satu perkara yang sering tidak dapat kita elakkan setiap harinya, yaitu
ghibah atau membicarakan keburukan oran lain. Perlu kita ingat membicarakan
keburukan orang lain akan menghilangkan pahala kita. Sebab ada sebuah hadist
yang menerangkan :
Bahwa di akhirat nanti ada
seorang hamba ALLAH akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah di kerjakannya.
Lalu ia bertanya , “Wahai ALLAH, sesungguhnya pahala yang engkau berikan ini
tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu”.
Maka ALLAH SWT berfirman : “ ini adalah
pahala orang-orang yang suka membicarakan tentang dirimu”. Oleh sebab itu kita
harus sadar bahwa walaupun apa yang kita bicarakan itu memang benar. Tetapi
membicarakan keburukan orang itu akan merugikan diri kita sendiri. Maka
hendaklah kita jangan suka membicarakan keburukan orang lain meskipun hal itu
memang benar..
0 komentar:
Posting Komentar