GURU DAN PROSES BELAJAR
MENGAJAR
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS HUMANIORA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
OKTOBER 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puja dan puji
syukur penulis haturkan ke hadiratIlahi Robbi, yang telah memberikan
kekuatan serta kesehatan dan segala buah pikiran kepada penulis, sehingga
dengan rahmat dan hidayah – Nya, penulis
bisa menyelesaikan makalah ini, guna memenuhi peningkatan kemampuan di dalam menulis makalah dan pengetahuan dalam
mengikuti mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Teriring sholawat serta
salam kepada Nabi Muhammad SAW, seorang sosok revolusioner terbesar dunia yang
mampu merubah dan
menuntun kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yakni
Addiinul Islam.
Dalam makalah
penulis yang berjudul “Guru dan Proses Belajar Mengajar”, mempunyai suka dan duka yang tidak
pernah penulis lupakan. Dengan belajar menulis makalah ini, penulis banyak mengerti
tentang pentingnya sebuah karya tulis untuk menunjang masa depan dan
pengetahuan tentang pemikiran pendidikan islam. Oleh karena itu, besar harapan
penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada semua
orang sebagaimana hadits Nabi :
خَيْرُ
النَّاس اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya
: Sebaik – baik manusia adalah yang
dapat bermanfaat bagi manusia lainnya.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan
makalah ini belum sempurna. Maka dari itu, kritikdan saran dari pembaca
sangat penulis harapkan.
Malang,
03
Oktober 2012
Penulilis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah
Dalam
proses kegiatan mengajar belajar (KMB) ialah suatu proses kegiatan yang
dilaksanakan di suatu lembaga pendidikan ataupun instansi pendidikan di dalam
suatu proses belajar mengajar terdapatlah suatu susunan ataupun syarat
terselenggaranya proses belajar mengajar diantaranya yakni Guru,Murid,ruangan
kelas / lingkungan belajar dan juga alat untuk penunjang belajar mengajar
tentunya.
Di dalam
susunan ataupun syarat dalam proses belajar mengajar itu sangatlah berkaitan
antara satu sama lain dan sangat dibutuhkan sekalai dalam proses terjadinya
kegiatan belajar mengajar, apabila dalam proses tersebut tidak ada guru apa
jadinya, kemudian apabila tidak ada murid ataupun siswa maka apa yang akan
berjalan, apabila tidak ada lingkungan kelas, apakah akan kondusif pelaksanaan
belajar mengajarnya tersebut? Dan kemudian jikalau tidak ada alat penunjang
pembelajaran, maka apa jadinya, bagaimana guru memaparkan, meringkas, memberikan sesuatu ilmu kepada muridnya
jika tidak terdapat alat dalam penunjang pendidikan.
Dalam
rangkaian tersebut sangatlah erat hubungannya baik antara satu dengan yang
lainnya, akan tetapi dapat digaris bawahi. Bahwa, didalam suatu suasana belajar
mengajar peran yang terpenting di dalamnya ialah seorang guru. Karena, jika
tidak ada guru, maka tidak ada namanya belajar mengajar dan rusaklah seluruh
komponen yang ada.
Guru
adalah inti daripada seluruh kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu segala
sesuatu yang berkaitan dengan belajar mengajar kuncinya ialah guru. Apabila
seorang guru berhasil membuat suatu keberhasilan dikelas maka sukseslah
kegiatan belajar mengajar tersebut. Tapi, apabila sebaliknya, maka hancurlah
proses belajar mengajar tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Setelah meliha dari segala sesuatu yang terdapat dalam
latar belakang masalah, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Seperti apa
karakteristik kepribadian guru itu?
2. Bagaimana kompetensi
profesionalisme guru?
3. bagaimanakah hubungan
guru dengan proses belajar belajar mengajar?
4. Seperti apa skill
pengajar itu?
1.3. Tujuan Permasalahan
Setelah melihat dari paparan rumusan masalah di atas,
maka dapat diambil tujuan permasalahan sebagai berikut:
1. mengetahui
karakteristik khusus dari seorang guru.
2. Dapat mengenal
kompetensi mengajar guru.
3. Mengetahui hubungan
guru dengan proses belajar mengajar
4. Mengetahui Skill
seorang pengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Karakteristik
Kepribadian Guru
Menurut
tinjauan psikologi, kepribadian adalah sifat hakiki individu yang tercermin
pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain. McLeod (1989) mengartikan kepribadian
(personality) sebagai sifat yang khas yang dimiliki oleh seseorang. Dalam hal
ini, kepribadian adalah karakter atau identitas.
Kepribadian adalah faktor yang
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber
daya manusia. Karena disamping sebagai pembimbing dan pembantu, guru juga
berperan sebagai panutan. Mengenai pentingnya kepribadian guru, seorang
psikolog terkemuka, Prof. Dr. Zakiah Daradjat (1982) menegaskan:
Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah
ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan
menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik terutama bagi anak
didik yang masih kecil (tingkat SD) dan mereka yang mengalami kegoncangan jiwa
(tingkat menengah). Secara
konstitusional, guru hendaknya memiliki keahlian yang diperlukan (pasal 42 ayat
1 dan 2 UU Sisdiknas 2003).
Karakteristik
kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru adalah: