Jumat, 13 Juli 2012

IMAN DAN MACAM-MACAMNYA


IMAN

DAN MACAM-MACAMNYA



Ketika ditanyakan, Apa itu Iman ??

                Iman adalah kepercayaan saya pada ALLAH SWT, Malaikat-NYA, kitab-kitab-NYA, rasul-rasul-NYA, hari kiamat dan takdir-NYA, yang baik maupun yang buruk semuanya dari ALLAH.



                Apabila anda, orang mukmin ditanyai tentang hal-hal yang berkaitan dengan hakikat iman yang berarti kepercayaan, maka anda harus menjawab dengan mengatakan: saya telah mempercayai dan mengakui adanya ALLAH, Malaikat-malaikat ALLAH, Kitab-kitab-NYA, rasul-rasul-NYA, hari kiamat dan takdir-NYA, yang baik maupun yang tidak bauk.

                Jawaban ini sesuai berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh imam muslim dari Umar Ra. Dari hadist malaikat jibril dan juga berdasarkan hadist yang diriwayatkan imam Bukhari dari Abu Hurairah:

Artinya :

                “Dari Abi Hurairah ia Berkata : pada suatu hari Rasulullah SAW. Berkumpul bersama orang banyak, tiba-tiba ada seorang lelaki menghadap beliau seraya bertanya ; “Apakah Iman itu? “ Beliau menjawab: “ Iman adalah kepercayaan kepada ALLAH, Malaikat-NYA,pertemuan dengan-NYA, Rasul-NYA, dan hari kebangkitan (HR. IMAM BUKHARI)

             
   Pengertian hadist di atas ialah keharusan memercayai keberadaan Allah da sifat-sifat-NYA, yang mesti diiliki-NYA, mempercayai keberadaan-keberadaan malaikat-NYA, yaitu hamba-hamba yang dimulyakan, mempercayai bahwa orang yang beriman di akhirat nanti dapat melihat-NYAm mempercayai bahwa para ALLAH Adalah orang yang jujur dan benar, segala sesuatu yang mereka beritakan berasal dari ALLAH Swt. Dan mempercayai hari kebangkitan, yaitu kebangkitan orang-orang yang mati dari kubur mereka.

                Sebagian ulama berkata : Orang yang ketika kecil belajar mengatakan saya yang telah beriman kepada ALLAH. Malaikat-NYA, Rasul-NYA, hari kiamat dan kepada takdir-NYA yang baik ataupun tidak baik dan ia memberitahukan bahwa yang demikian itu adalah iman, hanya saja ia tidak menjelaskan dengan baik, maka orang tersebut bekum dapat dihukumi beriman.

                Sebagian Ulama berpendapat: Iman seseorang ketika berada dalam keadaan sekarat, saat melihat bakal tempatnya di surga atau di neraka itu tidak diterima, karen tidak melakukan apa yang di perintahkan secara ikhtiar dengan sadar, bukan karena terpaksa. Setiap hamba ketika ketika menghadapi sakaratul maut  itu diihatkan bakal tempatnya sebagaimana di sebutkan dalam hadist nabi SAW:

Artinya :

Dari nabi SAW. Sesungguhnya beliau Bersabda: sesungguhnya setiap hamba Allah itu tidak akan mati sebelum ia diperlihatkan tempatnya disurga atau di neraka.

Masalah Iman pada waktu sakaratul maut itu berbeda dengan masalah taubat, sebab taubat pada sakaratul maut taubat itu masih dapat diterima jika sebelumnya beriman berdasarkan hadist nabi SAW:

Artinya:

                Dari ibnu umar ra. Ia berkata : Rasulullah Saw telah bersabda: “Taubat hamba yang beriman itu tetap diterima selama ruhnya belum sampai di kerongkongannya.

Macam-macam Iman

                Perlu dimengerti, bahwa iman seseorang kepada Allah ada tiga macam , yaitu :

1.       Iman taqlidi

2.       Iman tahqiqi

3.       Iman istidlali

Iman Istidlali Adalah mempercayai keesaan Allah SWT. Dengan cara taqlidi (mengikuti) keterangan ulam tanpa mengerti dalil atau pembuktian. Iman seperti ini rawan berubah akibat ulah orang-orang yang berusaha merusaknya.

                Iman Tahqiqi Adalah kemantapan hati pada keesaan Allah SWT. Yang jika ditentag atau diusik oleh siapapun, maka takberubah sedikitpun.

                Iman Istidlali Adalah iman yang disertai bukti dari makhluk yang ada di ini membuktikan adanya yang mencipta, suatu bangunan menunjukan adanya yang membangun, kotoran unta menunjukan akan adanya unta, karena keberadaan sesuatu (akibat) tanpa sebab adanya sebab adanya pencipta adalah suatu yang tidak masuk akal (muhal).

0 komentar:

Posting Komentar