'Oase Dakwah'
Penyejuk Hati Penggugah Jiwa
Edisi Kisah Mengharukan
Selasa, 22 Mei 2014
Kisah Nyata "Tas Siswi SMA" Ini
Membuat Menangis Siapa Saja
yang Membacanya
Pihak sekolah SMA Putri di kota Shan'a' yang merupakan ibu kota Yaman
menetapkan kebijakan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswi di dalam
kelas. Sebagaimana yang ditegaskan oleh salah seorang pegawai sekolah bahwa
tentunya pemeriksaan itu bertujuan merazia barang-barang yang di larang di bawa
ke dalam sekolah, seperti : telepon genggam yang di lengkapi dengan kamera,
foto-foto, surat-surat, alat-alat kecantikan dan lain sebagainya. Yang mana
seharusnya memang sebuah lembaga pendidikan sebagai pusat ilmu bukan untuk
hal-hal yang tidak baik..
Lantas pihak sekolah pun melakukan sweeping di seluruh kelas dengan penuh
semangat. Mereka keluar kelas, masuk kelas lain. Sementara tas para siswi
terbuka di hadapan mereka. Tas-tas tersebut tidak berisi apapun melainkan
beberapa buku, pulpen, dan peralatan sekolah lainnya.. Semua kelas sudah dirazia,
hanya tersisa satu kelas saja. Dimana kelas tersebut terdapat seorang siswi
yang menceritakan kisah ini. Apa gerangan yang terjadi ?! Seperti biasa, dengan
penuh percaya diri tim pemeriksa masuk ke dalam kelas. Mereka lantas meminta
izin untuk memeriksa tas sekolah para siswi di sana. Pemeriksaan pun di
mulai.
Di salah satu sudut kelas ada seorang siswi yang di kenal sangat tertutup dan
pemalu. Ia juga di kenal sebagai seorang siswi yang berakhlak sopan dan santun.
Ia tidak suka berbaur dengan siswi-siswi lainnya, ia suka menyendiri, padahal
ia sangat pintar dan menonjol dalam belajar..
Ia memandang tim pemeriksa dengan pandangan penuh ketakutan, sementara
tangannya berada di dalam tas miliknya ! Semakin dekat gilirannya untuk di
periksa, semakin tampak raut takut pada wajahnya.
Apakah sebenarnya yang disembunyikan siswi tersebut dalam tasnya ?!
Tidak lama kemudian tibalah gilirannya untuk di periksa.. Dia memegangi tasnya
dengan kuat, seolah mengatakan demi Allah kalian tidak boleh membukanya !
Kini giliran di periksa, dan dari sinilah di mulai kisahnya... "Buka tasmu
wahai putriku.." Siswi tersebut memandangi pemeriksa dengan pandangan
sedih, ia pun kini telah meletakkan tasnya dalam pelukan.. "Berikan
tasmu.." Ia menoleh dan menjerit, "Tidak...tidak...tidak.." Perdebatan
pun terjadi sangat tajam.. "Berikan tasmu.." ... "Tidak.."
... "Berikan.." ... "Tidak.." Apakah sebenarnya yang
membuat siswi tersebut menolak untuk dilakukan pemeriksaan pada tasnya ?! Apa
sebenarnya yang ada dalam tas miliknya dan takut dipergoki oleh tim pemeriksa
?! Keributan pun terjadi dan tangan mereka saling berebut. Sementara tas
tersebut masih di pegang erat dan para guru belum berhasil merampas tas dari
tangan siswi tersebut karena ia memeluknya dengan penuh kegilaan ! Spontan saja
siswi itu menangis sejadi-jadinya.
Siswi-siswi lain terkejut. Mereka melotot. Para guru yang mengenalnya sebagai
seorang siswi yang pintar dan disiplin (bukan siswi yang amburadul), mereka
terkejut melihat kejadian tersebut..
Tempat itu pun berubah menjadi hening.. Ya Allah, apa sebenarnya yang terjadi
dan apa gerangan yang ada di dalam tas siswi tersebut.
Apakah mungkin siswi tersebut.... ??
Setelah berdiskusi ringan, tim pemeriksa sepakat untuk membawa siswi tersebut
ke kantor sekolah, dengan syarat jangan sampai perhatian mereka berpaling dari
siswi tersebut supaya ia tidak dapat melemparkan sesuatu dari dalam tasnya
sehingga bisa terbebas begitu saja. Mereka pun membawa siswi tersebut dengan
penjagaan yang ketat dari tim dan para guru serta sebagian siswi lainnya. Siswi
tersebut kini masuk ke ruangan kantor sekolah, sementara air matanya mengalir
seperti hujan..
Siswi tersebut memperhatikan orang-orang disekitarnya dengan penuh kebencian,
karena mereka akan mempermalukannya di depan umum !
Karena perilakunya selama satu tahun ini baik dan tidak pernah melakukan
kesalahan dan pelanggaran, maka kepala sekolah menenangkan hadirin dan
memerintahkan para siswi lainnya agar membubarkan diri. Dan dengan penuh
santun, kepala sekolah juga memohon agar para guru meninggalkan ruangannya
sehingga yang tersisa hanya para tim pemeriksa saja..
Kepala sekolah berusaha menenangkan siswi malang tersebut. Lantas bertanya
padanya, "Apa yang engkau sembunyikan wahai putriku..?"
Disini, dalam sekejap siswi tersebut simpati dengan kepala sekolah dan membuka
tasnya !
Detik-detik yang menegangkan..
Ya Allah, apa sebenarnya benda tersebut ?
Coba tebak.. ? Di dalam tas tersebut tidak ada benda-benda terlarang atau
haram, atau telepon genggam atau foto-foto, demi Allah, itu semua tidak ada ! Tidak
ada dalam tas itu melainkan sisa-sisa roti.. Yah, itulah yang ada dalam tas
tersebut ! Setelah mengorek informasi dari siswi tersebut seputar roti itu..
Setelah merasa tenang, siswi itu berkata, "Sisa- sisa roti ini adalah sisa-sisa
dari para siswi yang mereka buang di tanah, lalu aku kumpulkan untuk kemudian
aku sarapan dengan sebagiannya dan membawa sisanya kepada keluargaku. Ibu dan
saudari-saudariku di rumah tidak memiliki sesuatu untuk mereka santap di siang
dan malam hari bila aku tidak membawakan untuk mereka sisa-sisa roti
ini..
Kami adalah keluarga fakir yang tidak memiliki apa-apa. Kami tidak punya
kerabat dan tidak ada yang peduli pada kami.. Inilah yang membuat aku menolak
untuk membuka tas, agar aku tidak dipermalukan di hadapan teman-temanku di
kelas, yang mana mereka akan terus mencelaku di sekolah, sehingga kemungkinan
hal tersebut menyebabkan aku tidak dapat lagi meneruskan pendidikanku karena
rasa malu. Maka saya mohon maaf sekali kepada Anda semua atas perilaku saya
yang tidak sopan.."
Saat itu juga semua yang hadir menangis sejadi- jadinya, bahkan tangisan mereka
berlangsung lama di hadapan siswi yang mulia tersebut.. Maka tirai pun di tutup
karena ada kejadian yang menyedihkan tersebut, dan kita berharap untuk tidak
menyaksikannya.. Karenanya wahai saudara dan saudariku, ini adalah satu dari
tragedi yang kemungkinan ada di sekitar kita, baik itu di lingkungan dan desa
kita sementara kita tidak mengetahuinya atau bahkan kita terkadang berpura-pura
tidak mengenal mereka..
Wajib bagi seluruh sekolah dan pesantren untuk mendata kondisi ekonomi para
santri-santrinya agar orang yang ingin membantu keluarga fakir miskin dapat
mengenalinya dengan baik..
Kita memohon kepada Allah agar tidak menghinakan orang yang mulia dan memohon
pada-Nya agar Dia selalu menjaga kaum Muslimin di setiap tempat..
(Sumber Majalah Islam Internasional Qiblati)